1. Konsumsi Tempe
Produk olahan kedelai yang satu ini cukup tinggi protein dan vitamin B. Selain itu, tempe juga mudah diolah menjadi berbagai macam masakan, misalnya botok tempe, sambal goreng, mendoan, bacem, perkedel, dan bakwan. Tempe juga bisa diolah menjadi makanan bergaya barat seperti salad, burger, dan nugget.
2. Konsumsi Tahu
Tahu bisa menjadi pengganti daging pada makanan-makanan vegetarian dan Mempunyai Vitamin K. Bisa digoreng, dikukus, rebus, dipanggang, atau ditumbuk dan dicampur dengan daging cincang untuk membuat nugget. Tahu sutera yang dihaluskan biasanya juga diolah menjadi pengganti krim atau telur. Menjadikan smoothie lebih kental juga bisa dilakukan dengan menambahkan tahu sutera. Kalorinya jelas lebih rendah.
3. Konsumsi Susu Kedelai
Kedelai yang diolah menjadi susu nabati bisa menjadi alternatif pangan untuk mereka yang alergi terhadap laktosa pada produk olahan susu. Satu takaran saji susu kedelai merupakan sumber vitamin D dan kalsium yang baik.
Susu kedelai juga digunakan untuk krimer dan yogurt nabati. Campur dengan sedikit agar-agar, Anda akan mendapatkan kembang tahu yang lembut. Tinggal ditambahkan kuah jahe manis.
Anda bisa membuat susu kedelai sendiri di rumah, namun kandungan kalsiumnya mungkin tak sebanyak susu kedelai dalam kemasan yang sudah diproses dengan metode khusus.
4. Konsumsi Miso
Miso adalah pasta kedelai yang sudah melalui proses fermentasi. Bahan makanan yang satu ini kerap digunakan di dalam sup ala Jepang atau Korea. Miso juga banyak mengandung vitamin B12.
5. Konsumsi Edamame
Kedelai yang masih belum dikupas dari polongnya juga sangat bergizi. Setiap 16 gram edamame mengandung protein, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin K, folat, kalium, magnesium, mangan, tembaga, selenium, fosfor, zat besi, dan kalsium.
Demikian cara-cara untuk memasukkan kedelai di dalam asupan nutrisi sehari-hari Anda. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan berbagai resep masakan agar olahan kedelai di meja Anda senantiasa variatif.





Komentar
Posting Komentar