Langsung ke konten utama

Cara Mengobati Jerawat yang Muncul di Ketiak, dan Mencegahnya Balik Lagi


Jerawat bisa muncul di bagian tubuh mana saja. Umumnya jerawat muncul di wajah atau punggung, tapi juga bisa di ketiak. Bentuknya sama dengan jerawat di wajah; berwarna kemerahan, sakit ketika disentuh, dan kemungkinan bisa keluar nanah ketika dipencet. Jerawat yang muncul di ketiak tentu bisa bikin aktivitas sehari-hari jadi tidak nyaman. Lalu, bagaimana mengatasi sekaligus mencegah jerawat di ketiak? 


Apa penyebab munculnya jerawat di ketiak?

Ketiak memiliki kulit yang tipis dan halus. Kulit ketiak juga mengandung banyak kelenjar keringat dan folikel rambut yang bisa tersumbat. Akibatnya, ketiak dapat mengalami jerawat, bisul, dan masalah kulit lain yang bisa membuat tidak nyaman.

Ada beberapa hal yang menyebabkan jerawat umum muncul di lipatan lengan. Termasuk gesekan antara kulit dan baju, rambut atau bulu yang tumbuh ke dalam, luka akibat cukur, dan bahkan infeksi bakteri.

Setelah Anda bercukur, bulu ketiak dapat tumbuh ke dalam yang selanjutnya dapat menembus kulit.  Selain itu, penumpukan kulit mati juga dapat menyumbat pori-pori di ketiak sehingga menyebabkan jerawat muncul.

Bagaimana cara mengobati jerawat di ketiak?

Umumnya jerawat akan hilang sendiri dalam beberapa hari. Selama itu, Anda tidak boleh memencet atau memecahkannya sendiri untuk mengeluarkan cairan di dalam jerawat. Memencet jerawat justru dapat menyebabkan benjolannya makin meradang. Bila cairannya keluar, ini bisa menyebabkan infeksi semakin menyebar.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati jerawat di bahwa lengan berikut ini:

1. Melakukan perawatan sederhana di rumah

Saat mandi, gunakan sabun antibakteri untuk membersihkan area ketiak. Anda juga bisa rutin mengompres hangat dan menjaga ketiak tetap lembap beberapa kali sehari. Jangan lupa untuk memijat ketiak setelah mandi dengan pelembap agar meresap baik ke dalam kulit.

Jika jerawat Anda tidak hilang setelah dua minggu, Anda harus periksa ke dokter kulit. Begitu pula jika sebelum dua minggu jerawatnya malah makin membesar, infeksinya meluas, atau Anda merasakan nyeri yang berlebihan serta demam. Kalau sudah begini, sebaiknya Anda segera ke dokter.

2. Perawatan ke dokter

Dokter kulit nantinya akan mendiagnosis dan memberikan obat resep khusus jerawat di ketiak Anda.

Umumnya Anda akan diberikan krim atau salep antibiotik jika jerawat yang muncul disebabkan oleh adanya infeksi bakteri.

Bila jerawat cukup besar, dokter juga dapat melakukan pembedahan untuk membuang nanah.

Bagaimana cara mencegah munculnya jerawat di ketiak?

1. Menjaga kebersihan badan

Penting untuk mandi sehari dua kali, di pagi sebelum dan sore setelah beraktivitas.

Rajin mandi dapat mencegah kotoran di ketiak menumpuk dan menyumbat pori-pori hingga menyebabkan jerawat. Mandi juga wajib dilakukan sehabis berolahraga.

2. Jangan sering menyentuh ketiak

Munculnya jerawat di ketiak bisa disebabkan karena sering menyentuh kulit di area tersebut dengan tangan yang belum tentu bersih.

Bakteri dan minyak di tangan bisa pindah ke ketiak dan menyebabkan infeksi jerawat. Maka, hindari memegang bagian tubuh yang sensitif, seperti wajah atau ketiak tanpa mencuci tangan terlebih dulu.

3. Jangan pakai pakaian yang terlalu ketat

Mengenakan pakaian yang terlalu ketat di bagian ketiak bisa menyebabkan udara jadi susah masuk sehingga area ketiak menjadi lembap dan juga menyebabkan area tersebut rentan tergesek. Inilah yang akhirnya akan mengiritasi kulit.

Untuk mencegah jerawat, maka kenakan pakaian yang longgar dan berbahan menyerap keringat untuk mencegah infeksi serta iritasi.

Jangan lupa untuk mencuci pakaian Anda secara teratur. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Racun Abrin Hasil dari Biji Daun Saga Penyebab Kematian Kah?

Polisi menemukan rencana terduga teroris di Cirebon untuk membuat bom kimia dengan racun abrin . Racun tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bom kimia. Abrin sendiri adalah racun alami yang terdapat pada biji tanaman rosary pea atau jequirity pea (Abrus precatorius - saga rambat). Biji tersebut mempunyai tampilan berwarna merah, dengan bintik hitam di ujungnya. Abrin dapat menyebabkan keracunan dengan menghambat sel-sel pada tubuh manusia untuk membentuk protein yang dibutuhkan. Tanpa protein tersebut, sel-sel di tubuh akan mati dan berdampak fatal. Dikutip dari Medicinenet, abrin dapat menyebabkan keracunan. Gejala awal keracunannya dapat terjadi 8 jam setelah masuk ke tubuh. Kondisi yang mungkin terjadi seperti, gangguan pernapasan (sulit bernapas), demam, batuk, mual, dan sesak di dada. Selain itu, abrin dapat menyebabkan keringat yang berlebihan, hingga cairan tersebut menumpuk di paru-paru (edema paru). Keadaan ini akan membuat kesulitan bernapas dan kulit membiru. J

Pentingnya Mandi di Pagi Hari Meskipun Libur

Libur atau tidak, tampaknya sudah tidak alasan untuk tidak mandi pagi . Membersihkan diri sebelum beraktivitas berdampak baik pada kesehatan tubuh. "Mandi pagi memberi waktu tubuh untuk meditasi, fokus, dan mengembalikan energi sebelum memulai aktivitas. Pikiran yang fokus dan tenang menurunkan peradangan pada kulit dengan mempertahankan kadar hormon kortisol dalam tubuh," kata associate clinical professor of dermatology Mona Gohara, MD, dari Yale School of Medicine dikutip dari Independent. Bagi yang terbiasa mencukur rambut tubuh, saat sebelum mandi pagi adalah yang terbaik. Menurut Gohara, kandungan trombosit cenderung tinggi pada pagi hari sehingga darah tidak terlalu banyak jika terjadi luka. Kulit juga terlihat dalam kondisi paling baik usai bercukur dan mandi pagi. Manfaat mandi pagi ternyata tidak hanya yang telah disebutkan, berikut 4 manfaat lain mandi pagi. 1. Membersihkan minyak di kulit Bagi yang punya kulit berminyak, mandi pagi menjadi hal yang tida

Waspada! Gejala Alergi pada Bayi setelah Mengonsumsi Susu Sapi

Ciri-ciri bayi alergi susu sapi sangat penting untuk diketahui oleh para orangtua. Biasanya gejala alergi susu sapi pada bayi bisa nampak pada saluran pencernaan, kulit, atau saluran pernapasan usai mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu sapi. Sebenarnya alergi yang muncul setelah mengonsumsi susu sapi ini merupakan suatu hal yang jarang terjadi. Sebagian besar bayi yang mengalami alergi susu sapi, biasanya dapat mengatasi hal tersebut setelah mereka melewati usia 4 tahun, dan hanya sedikit yang alerginya bertahan hingga dewasa. Biasanya alergi susu sapi sering disamakan dengan intoleransi laktosa, padahal kedua hal tersebut adalah dua masalah yang berbeda. Alergi susu sapi biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi terhadap salah satu protein yang terdapat di dalam susu. Sedangkan intoleransi laktosa terjadi ketika bayi kesulitan mencerna laktosa, yang merupakan gula alami yang ditemukan dalam susu. Ciri-ciri bayi alergi susu sapi bisa muncul men