Jakarta menempati kota paling berpolusi di dunia versi AirVisual hari ini. Tingkat polusi udara di Jakarta berada di atas Kabul, Afghanistan dan Dubai Uni Emirat Arab.
Berdasarkan data dari AirVisual Jumat, (16/8/2019), pukul 06.15 WIB, Air Quality Index (AQI) Jakarta berada di 246 alias kategori sangat tidak sehat. Namun, tingkat polusi ini tidak tetap dan dapat berubah sewaktu-waktu.
AQI merupakan indeks yang digunakan AirVisual untuk menggambarkan tingkat polusi udara di suatu daerah. AQI dihitung berdasarkan enam jenis polutan utama, yaitu PM 2,5, PM 10, karbon monoksida, asam belerang, nitrogen dioksida, dan ozon permukaan tanah.
Berdasarkan data AirVisual, kandungan PM2.5 di Jakarta berada di angka 195.9 µg/m³. Data itu diperoleh dari alat pemantau udara Airvisual yang ada di Kedutaan Amerika Serikat, Pegadungan, Kemayoran, Pejanten Barat, Rawamangun, dan Mangga Dua.
AQI mempunyai rentang nilai antara 0-500. Makin tinggi nilai AQI, artinya makin tinggi tingkat polusi udara di wilayah tersebut.
Skor 0-5 berarti kualitas udara bagus, 51-100 berarti moderat, 101-150 tidak sehat bagi orang yang sensitif, 151-200 tidak sehat, 201-300 sangat tidak sehat, dan 301-500 ke atas berarti berbahaya.
Terkait polusi udara ini, Pemprov DKI Jakarta sudah membuat sejumlah langkah untuk mengurangi polusi udara ibu kota. Langkah tersebut tertera dalam Instruksi Gubernur Nomor 66 Tahun 2019 tentang Pengendalian Kualitas Udara.
Komentar
Posting Komentar