Tahun 2016 lalu, virus Zika menarik perhatian banyak orang. Di tahun itu, tercatat ada 7.634 orang yang terinfeksi Zika di Meksiko. Menurut World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa penyakit ini dapat menyebabkan kecacatan pada bayi
Walaupun tidak ada kasus terbaru terkait virus Zika sejak 2017 di Amerika Serikat, para ahli penyakit menular menyatakan penting untuk Anda tetap waspada dan mengetahui gelajanya. Berikut yang perlu Anda ketahui tentang virus Zika.
Apa itu virus Zika?
Zika adalah penyakit ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. “Nyamuk ini juga dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti demam berdarah,” ucap Amesh A. Adalja, pakar penyakit menular di John’s Hopkins Center for Health Security, Amerika Serikat.
Seperti dilansir laman Health, WHO, saat seseorang terinfeksi virus Zika tidak menunjukkan gejala. Tetapi bila ibu hamil terinfeksi virus ini dapat menyebabkan kecacatan yang serius pada bayi seperti mikrosefali dan masalah kehamilan lainnya.
Mikrosefali adalah kondisi ketika kepala bayi secara signifikan lebih kecil dari ukuran normal, biasanya karena perkembangan otak yang tidak normal. Dalam kondisi yang langka, virus Zika juga menyebabkan komplikasi serius seperti sindrom Guillain-Barré, yakni penyakit pada sistem saraf yang menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan otot.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS mengungkapkan, virus Zika juga dapat menyebabkan pembengkakan pada onyebarabtak atau sumsum tulang belakang.
Zika Menular?
Sebagian besar virus Zika terjadi karena gigitan nyamuk yang terinfeksi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ditemukan bahwa virus ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seks.
“Virus Zika adalah penyakit terkait nyamuk pertama yang dapat menular secara seksual. Ini benar-benar bisa menular,” ucap Adalja.
Zika juga dapat berimbas dari ibu hamil ke janin. Selain mikrosefali dan kerusakan otak, bayi yang lahir dengan sindrom Zika juga dapat mengalami kerusakan pada bagian belakang mata, persendian dengan gerakan terbatas, dan nada otot yang membatasi gerakan tubuh.
Walaupun tidak ada kasus terbaru terkait virus Zika sejak 2017 di Amerika Serikat, para ahli penyakit menular menyatakan penting untuk Anda tetap waspada dan mengetahui gelajanya. Berikut yang perlu Anda ketahui tentang virus Zika.
Apa itu virus Zika?
Zika adalah penyakit ditularkan dari gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. “Nyamuk ini juga dapat menyebabkan penyakit lainnya seperti demam berdarah,” ucap Amesh A. Adalja, pakar penyakit menular di John’s Hopkins Center for Health Security, Amerika Serikat.
Seperti dilansir laman Health, WHO, saat seseorang terinfeksi virus Zika tidak menunjukkan gejala. Tetapi bila ibu hamil terinfeksi virus ini dapat menyebabkan kecacatan yang serius pada bayi seperti mikrosefali dan masalah kehamilan lainnya.
Mikrosefali adalah kondisi ketika kepala bayi secara signifikan lebih kecil dari ukuran normal, biasanya karena perkembangan otak yang tidak normal. Dalam kondisi yang langka, virus Zika juga menyebabkan komplikasi serius seperti sindrom Guillain-Barré, yakni penyakit pada sistem saraf yang menyebabkan kelemahan dan kelumpuhan otot.
Centers for Disease Control and Prevention (CDC), AS mengungkapkan, virus Zika juga dapat menyebabkan pembengkakan pada onyebarabtak atau sumsum tulang belakang.
Zika Menular?
Sebagian besar virus Zika terjadi karena gigitan nyamuk yang terinfeksi. Namun, dalam beberapa tahun terakhir ditemukan bahwa virus ini juga dapat ditularkan melalui hubungan seks.
“Virus Zika adalah penyakit terkait nyamuk pertama yang dapat menular secara seksual. Ini benar-benar bisa menular,” ucap Adalja.
Zika juga dapat berimbas dari ibu hamil ke janin. Selain mikrosefali dan kerusakan otak, bayi yang lahir dengan sindrom Zika juga dapat mengalami kerusakan pada bagian belakang mata, persendian dengan gerakan terbatas, dan nada otot yang membatasi gerakan tubuh.
Komentar
Posting Komentar