Langsung ke konten utama

Radang Tenggorokan Berkepanjangan Penyebab Penyakit Jantung Rematik

Jika Anda terkena infeksi radang tenggorokan yang tak sembuh-sembuh, maka perlu mewaspadai risiko penyakit jantung rematik.

Wakil Sekjen I Perhimpunan Dokter Kardiovaskular Indonesia (PERKI) BRM Ario Soeryo Kuncoro mengingatkan, segera lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap bila radang tenggorokan yang dialami tak juga sembuh.

"Biasanya kalau infeksi radang tenggorokan berkepanjangan atau lama sembuhnya, ada kecurigaan mengarah pada penyakit jantung rematik," jelas Ario saat ditemui dalam konferensi pers"24th ASEAN Federation Cardiology Congress (AFCC) di BSD City Tangerang, Jumat (20/9/2019).

Yang menjadi catatan, keluhan rematik jantung bukan hanya karena radang tenggorokan saja, melainkan diikuti gejala lain.

"Beda radang biasa dengan radang dari jantung rematik. Bedanya, kalau penyakit jantung rematik itu keluhan diikuti keluhan lain seperti nyeri sendi, bengkak, dan kemerahan pada kulit," tambah Ario

"Lalu ada gerakan tubuh yang tidak biasa terjadi pada pasien. Kalau radang biasa tidak sampai nyeri."

Hasil gambar untuk ilustrasi radang tenggorokan

Pembiakan dari kuman

Penyakit jantung rematik mulai terjadi pada usia muda. Infeksi terjadi mulai usai 5-15 tahun dan 20 sampai 30-an.

Diagnosis utama adalah pembiakan dari kuman yang ada di tenggorokan tersebut.

"Kumannya khusus (Strepcoccus tipe A). Ketika seseorang periksa pertama kali, dokter bisa langsung mendeteksi (pembiakan kuman yang mengarah pada jantung rematik). Enggak perlu menunggu 30 tahun karena proses kekebalan tubuh yang akan merusak tubuh," ujar Ario. Deteksi juga harus melalui pemeriksaan darah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Racun Abrin Hasil dari Biji Daun Saga Penyebab Kematian Kah?

Polisi menemukan rencana terduga teroris di Cirebon untuk membuat bom kimia dengan racun abrin . Racun tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bom kimia. Abrin sendiri adalah racun alami yang terdapat pada biji tanaman rosary pea atau jequirity pea (Abrus precatorius - saga rambat). Biji tersebut mempunyai tampilan berwarna merah, dengan bintik hitam di ujungnya. Abrin dapat menyebabkan keracunan dengan menghambat sel-sel pada tubuh manusia untuk membentuk protein yang dibutuhkan. Tanpa protein tersebut, sel-sel di tubuh akan mati dan berdampak fatal. Dikutip dari Medicinenet, abrin dapat menyebabkan keracunan. Gejala awal keracunannya dapat terjadi 8 jam setelah masuk ke tubuh. Kondisi yang mungkin terjadi seperti, gangguan pernapasan (sulit bernapas), demam, batuk, mual, dan sesak di dada. Selain itu, abrin dapat menyebabkan keringat yang berlebihan, hingga cairan tersebut menumpuk di paru-paru (edema paru). Keadaan ini akan membuat kesulitan bernapas dan kulit membiru. J

Pentingnya Mandi di Pagi Hari Meskipun Libur

Libur atau tidak, tampaknya sudah tidak alasan untuk tidak mandi pagi . Membersihkan diri sebelum beraktivitas berdampak baik pada kesehatan tubuh. "Mandi pagi memberi waktu tubuh untuk meditasi, fokus, dan mengembalikan energi sebelum memulai aktivitas. Pikiran yang fokus dan tenang menurunkan peradangan pada kulit dengan mempertahankan kadar hormon kortisol dalam tubuh," kata associate clinical professor of dermatology Mona Gohara, MD, dari Yale School of Medicine dikutip dari Independent. Bagi yang terbiasa mencukur rambut tubuh, saat sebelum mandi pagi adalah yang terbaik. Menurut Gohara, kandungan trombosit cenderung tinggi pada pagi hari sehingga darah tidak terlalu banyak jika terjadi luka. Kulit juga terlihat dalam kondisi paling baik usai bercukur dan mandi pagi. Manfaat mandi pagi ternyata tidak hanya yang telah disebutkan, berikut 4 manfaat lain mandi pagi. 1. Membersihkan minyak di kulit Bagi yang punya kulit berminyak, mandi pagi menjadi hal yang tida

Waspada! Gejala Alergi pada Bayi setelah Mengonsumsi Susu Sapi

Ciri-ciri bayi alergi susu sapi sangat penting untuk diketahui oleh para orangtua. Biasanya gejala alergi susu sapi pada bayi bisa nampak pada saluran pencernaan, kulit, atau saluran pernapasan usai mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu sapi. Sebenarnya alergi yang muncul setelah mengonsumsi susu sapi ini merupakan suatu hal yang jarang terjadi. Sebagian besar bayi yang mengalami alergi susu sapi, biasanya dapat mengatasi hal tersebut setelah mereka melewati usia 4 tahun, dan hanya sedikit yang alerginya bertahan hingga dewasa. Biasanya alergi susu sapi sering disamakan dengan intoleransi laktosa, padahal kedua hal tersebut adalah dua masalah yang berbeda. Alergi susu sapi biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi terhadap salah satu protein yang terdapat di dalam susu. Sedangkan intoleransi laktosa terjadi ketika bayi kesulitan mencerna laktosa, yang merupakan gula alami yang ditemukan dalam susu. Ciri-ciri bayi alergi susu sapi bisa muncul men