Belakangan ini beredar pesan berantai yang mengingatkan bahwa mengonsumsi cabe bubuk yang kerap digunakan dalam jajanan seperti tahu crispy, kentang goreng, atau cilok bisa menyebabkan difteri akibat tercemar kencing tikus. Bahkan disebutkan difteri jadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Jakarta dengan korban ratusan jiwa.
Dalam akun instagram resmi Dinas Kesehatan DKI telah ditegaskan bahwa berita tersebut adalah hoaks. Pihak Dinkes DKI meminta jika ada yang menerima informasi tersebut, sudah dipastikan hoaks dan tidak berasal dari Dinkes DKI.
Senada dengan Dinkes DKI, ahli pencernaan dan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB menyebut berita KLB tersebut hoaks.
"Tentang KLB Difteri hoaks. Berita cabe kering kena kotoran tikus juga Hoaks," kata dr Ari.
Dr Ari juga menegaskan bahwa konsumsi cabe bubuk tidak akan menyebabkan difteri. Namun jika terlalu sering mengonsumsinya maka bisa menyebabkan diare pada orang yang sensitif pada efek pedas.
Cabe bubuk yang sering digunakan dalam jajanan gorengan yang sedang digemari ini disebutnya hanya berfungsi menambah efek pedas. Tidak akan berbahaya bagi kesehatan, asal cabe bubuk tersebut tidak mengandung bahan tambahan berbahaya.
"Kadang kala kita mendengar dalam perbincangan sehari-hari, seseorang yang sedang sakit kepala merasa lebih nyaman setelah makan yang pedas-pedas. Tapi tentu konsumsi cabe tidak boleh berlebihan dan tidak bisa dikonsumsi kalau pencernaan kita sedang bermasalah," tambah dr Ari, seperti dikutip dari situs pribadinya, dokterari.com.
Konsumsi cabe yang berlebihan tentu akan mencetuskan kambuhnya sakit maag. Pada sebagian orang akan merangsang diare. Pada pasien yang memang mempunyai penyakit ambeien, konsumsi cabe akan menimbulkan sensasi panas pada dubur bahkan bisa merangsang terjadinya perdarahan.
"Cabe merupakan suplemen favorit bagi sebagian masyarakat kita dan juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tetapi juga harus hati-hati dikonsumsi pada pasien dengan gangguan pencernaan," tutupnya.
Beberapa waktu lalu juga heboh video disertai kabar bahwa cabe kering terkena kotoran tikus bisa menyebabkan difteri. Kabar itu disertai video berdurasi 11 detik yang memperlihatkan tumpukan cabai kering di tanah. Ada sejumlah tikus yang lalu-lalang di tumpukan itu. Namun dipastikan video tersebut hoaks dan bukan berasal dari Indonesia.
Dalam akun instagram resmi Dinas Kesehatan DKI telah ditegaskan bahwa berita tersebut adalah hoaks. Pihak Dinkes DKI meminta jika ada yang menerima informasi tersebut, sudah dipastikan hoaks dan tidak berasal dari Dinkes DKI.
Senada dengan Dinkes DKI, ahli pencernaan dan dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Prof dr Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH, MMB menyebut berita KLB tersebut hoaks.
"Tentang KLB Difteri hoaks. Berita cabe kering kena kotoran tikus juga Hoaks," kata dr Ari.
Dr Ari juga menegaskan bahwa konsumsi cabe bubuk tidak akan menyebabkan difteri. Namun jika terlalu sering mengonsumsinya maka bisa menyebabkan diare pada orang yang sensitif pada efek pedas.
Cabe bubuk yang sering digunakan dalam jajanan gorengan yang sedang digemari ini disebutnya hanya berfungsi menambah efek pedas. Tidak akan berbahaya bagi kesehatan, asal cabe bubuk tersebut tidak mengandung bahan tambahan berbahaya.
"Kadang kala kita mendengar dalam perbincangan sehari-hari, seseorang yang sedang sakit kepala merasa lebih nyaman setelah makan yang pedas-pedas. Tapi tentu konsumsi cabe tidak boleh berlebihan dan tidak bisa dikonsumsi kalau pencernaan kita sedang bermasalah," tambah dr Ari, seperti dikutip dari situs pribadinya, dokterari.com.
Konsumsi cabe yang berlebihan tentu akan mencetuskan kambuhnya sakit maag. Pada sebagian orang akan merangsang diare. Pada pasien yang memang mempunyai penyakit ambeien, konsumsi cabe akan menimbulkan sensasi panas pada dubur bahkan bisa merangsang terjadinya perdarahan.
"Cabe merupakan suplemen favorit bagi sebagian masyarakat kita dan juga mempunyai banyak manfaat untuk kesehatan tetapi juga harus hati-hati dikonsumsi pada pasien dengan gangguan pencernaan," tutupnya.
Beberapa waktu lalu juga heboh video disertai kabar bahwa cabe kering terkena kotoran tikus bisa menyebabkan difteri. Kabar itu disertai video berdurasi 11 detik yang memperlihatkan tumpukan cabai kering di tanah. Ada sejumlah tikus yang lalu-lalang di tumpukan itu. Namun dipastikan video tersebut hoaks dan bukan berasal dari Indonesia.
Komentar
Posting Komentar