Langsung ke konten utama

Solusi Mengatasi Perut Begah Karna Sudah kentut

Buang angin memang melegakan, meskipun kadang baunya 'mematikan'. Tapi, bagaimana kalau perut begah dan tak kunjung kentut? Bikin repot juga, ya.

Kemampuan manusia untuk kentut adalah anugerah agar kita tetap sehat. Namun adakalanya kondisi kesehatan yang bermasalah membuat kita tak bisa cepat mengeluarkan gas. Berikut tipsnya, dihimpun dari berbagai sumber.

Hasil gambar untuk ilustrasi perut begah

1. Memijat perut

Dikutip dari MedicalNewsToday, kentut cepat keluar kalau kita memijat-mijat perut dalam pola yang searah dengan jarum jam. Tujuannya agar mengurangi gas yang 'terjebak' serta mengurangi kram dan kembung. Sebab otot abdomen yang terlalu 'ketat' bisa menjadi penyebab kentut tidak keluar.

2. Lakukan gerakan yoga

Gerakan-gerakan yoga mampu membantu Anda cepat kentut bila dilakukan dengan rileks, menurut Healthline. Teknik pernapasan yang baik juga akan memberi pengaruh yang baik. Misalnya, berbaring telentang lalu tekuk kaki, tarik dengan kedua tangan, seperti gerakan mencium lutut (Pawanmuktasana). Tahan untuk 20 detik sampai 1 menit.

Bentuk gerakan lainnya adalah berlutut seperti posisi kuda, tarik badan hingga tangan lurus (Balasana). Lakukan selama 5 menit. Guna menambah tekanan pada otot abdomen, Anda bisa mengepalkan tangan dan menaruhnya di atas perut sebelum membungkuk.

3. Makanan yang bikin cepat keluarkan gas

Konsumsi minuman bersoda, pemanis buatan (sorbitol atau xylitol), dan permen karet untuk membantu Anda percepat buang angin. Masih belum kentut? Coba makan kacang-kacangan, produk susu, makanan berlemak, buah segar dan buah kering, makanan tinggi serat, dan daging.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Racun Abrin Hasil dari Biji Daun Saga Penyebab Kematian Kah?

Polisi menemukan rencana terduga teroris di Cirebon untuk membuat bom kimia dengan racun abrin . Racun tersebut nantinya akan dijadikan sebagai bom kimia. Abrin sendiri adalah racun alami yang terdapat pada biji tanaman rosary pea atau jequirity pea (Abrus precatorius - saga rambat). Biji tersebut mempunyai tampilan berwarna merah, dengan bintik hitam di ujungnya. Abrin dapat menyebabkan keracunan dengan menghambat sel-sel pada tubuh manusia untuk membentuk protein yang dibutuhkan. Tanpa protein tersebut, sel-sel di tubuh akan mati dan berdampak fatal. Dikutip dari Medicinenet, abrin dapat menyebabkan keracunan. Gejala awal keracunannya dapat terjadi 8 jam setelah masuk ke tubuh. Kondisi yang mungkin terjadi seperti, gangguan pernapasan (sulit bernapas), demam, batuk, mual, dan sesak di dada. Selain itu, abrin dapat menyebabkan keringat yang berlebihan, hingga cairan tersebut menumpuk di paru-paru (edema paru). Keadaan ini akan membuat kesulitan bernapas dan kulit membiru. J

Pentingnya Mandi di Pagi Hari Meskipun Libur

Libur atau tidak, tampaknya sudah tidak alasan untuk tidak mandi pagi . Membersihkan diri sebelum beraktivitas berdampak baik pada kesehatan tubuh. "Mandi pagi memberi waktu tubuh untuk meditasi, fokus, dan mengembalikan energi sebelum memulai aktivitas. Pikiran yang fokus dan tenang menurunkan peradangan pada kulit dengan mempertahankan kadar hormon kortisol dalam tubuh," kata associate clinical professor of dermatology Mona Gohara, MD, dari Yale School of Medicine dikutip dari Independent. Bagi yang terbiasa mencukur rambut tubuh, saat sebelum mandi pagi adalah yang terbaik. Menurut Gohara, kandungan trombosit cenderung tinggi pada pagi hari sehingga darah tidak terlalu banyak jika terjadi luka. Kulit juga terlihat dalam kondisi paling baik usai bercukur dan mandi pagi. Manfaat mandi pagi ternyata tidak hanya yang telah disebutkan, berikut 4 manfaat lain mandi pagi. 1. Membersihkan minyak di kulit Bagi yang punya kulit berminyak, mandi pagi menjadi hal yang tida

Waspada! Gejala Alergi pada Bayi setelah Mengonsumsi Susu Sapi

Ciri-ciri bayi alergi susu sapi sangat penting untuk diketahui oleh para orangtua. Biasanya gejala alergi susu sapi pada bayi bisa nampak pada saluran pencernaan, kulit, atau saluran pernapasan usai mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu sapi. Sebenarnya alergi yang muncul setelah mengonsumsi susu sapi ini merupakan suatu hal yang jarang terjadi. Sebagian besar bayi yang mengalami alergi susu sapi, biasanya dapat mengatasi hal tersebut setelah mereka melewati usia 4 tahun, dan hanya sedikit yang alerginya bertahan hingga dewasa. Biasanya alergi susu sapi sering disamakan dengan intoleransi laktosa, padahal kedua hal tersebut adalah dua masalah yang berbeda. Alergi susu sapi biasanya terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bayi bereaksi terhadap salah satu protein yang terdapat di dalam susu. Sedangkan intoleransi laktosa terjadi ketika bayi kesulitan mencerna laktosa, yang merupakan gula alami yang ditemukan dalam susu. Ciri-ciri bayi alergi susu sapi bisa muncul men