Langsung ke konten utama

Di India "Hanya karena Perbedaan Kasta Seseorang dari Kasta Rendah Harus Merenggang Nyawa"

Seorang pria India dari golongan dalit tewas setelah dipukuli gegara ia duduk bersama denga sekelompok pria yang berebeda kasta.
Dalit atau Paria dalam sistem kasta di India adalah seorang yang biasanya diharamkan untuk disentuh
Jitendra berusia 21 tahun tewas sembilan hari setelah dipukuli hingga mengalami luka parah.
Kejadian berawal saat korban duduk di kursi dan makan di hadapan para pelaku mereka di sebuah pesta pernikahan pada 26 April.
Polisi menjelaskan dalam acara pernikahan itu tersedia makanan yang dipersiapkan oleh dalit.
"Perkelahian terjadi ketika makanan disajikan. Kontroversi meletus saat siapa yang duduk di kursi," kata perwira polisi Ashok Kumar.
Polisi tidak tahu siapa yang meninggalkan korban di luar rumah ibunya. Dia meninggal sembilan hari kemudian di rumah sakit.
Kematian Jitendra adalah tragedi ganda bagi ibunya—hampir lima tahun yang lalu suaminya juga meninggal.
Jitendra yang seorang tukang kayu, menjadi satu-satunya pencari nafkah keluarga dan harus putus sekolah untuk mulai bekerja.
Keluarga dan teman-teman menggambarkannya sebagai pribadi yang pendiam.
"Ada ketakutan. Keluarga itu tinggal di daerah terpencil. Mereka tidak memiliki tanah dan rapuh secara finansial," kata aktivis Dalit Jabar Singh Verma. "Di desa-desa sekitarnya juga, jumlah Dalit sedikit dibanding jumlah keluarga dari kasta yang lebih tinggi."
Dari 50 keluarga di desa Jitendra, hanya sekitar 12 atau 13 yang adalah Dalit.
Dalit terdiri hampir 19% dari populasi Uttarakhand dan wilayah yang memiliki sejarah kekejaman yang dilakukan terhadap mereka.
Polisi telah menangkap tujuh orang sehubungan dengan kematian Jitendra, tetapi semuanya menyangkal terlibat.
"Ini konspirasi melawan keluarga kami," kata seorang wanita yang ayah, paman, dan saudara lelakinya termasuk di antara mereka. "Mengapa ayahku menggunakan penghinaan kasta pada pernikahan Dalit?"
"Dia [Jitendra] pasti malu. Dia dipukuli dan menelan puluhan pil yang menyebabkan kematiannya," kata seorang warga kasta atas setempat.
Tetapi orang-orang Dalit di desa yang marah atas kematian Jitendra menyangkal klaim-klaim ini.
Mereka mengatakan Jitendra menderita epilepsi, tetapi bersikeras tidak mungkin dia overdosis karena obat.
Terlepas dari ekspresi kemarahan ini, keluarga Dalit setempat sebagian besar tetap diam.
"Itu karena mereka secara ekonomi bergantung pada keluarga dari kasta yang lebih tinggi," kata aktivis Daulat Kunwar.
"Kebanyakan Dalit tidak memiliki tanah. Mereka bekerja di ladang tetangga kasta atas mereka yang kaya. Mereka tahu konsekuensi jika berbicara dengan lantang."
Keluarga Jitendra mengalami dampak atas kejadian ini. Geeta Devi, ibu Jitendra mengatakan mereka berada dalam tekanan untuk mencari kebenaran.
"Beberapa pria datang ke rumah kami dan mencoba menakuti kami," katanya. "Tidak ada orang yang mendukung kami, tetapi saya tidak akan pernah menyerah untuk keadilan."

https: img-o.okeinfo.net content 2019 05 23 18 2059480 duduk-dengan-beda-kasta-pria-india-tewas-dipukuli-KBqdxRWNnw.jpg

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagi, Perawat di Jerman Diduga Terlibat Pembunuhan Berantai Pasien

Setelah Niels Hoegel (41), mantan perawat di Jerman yang membunuh 85 pasiennya divonis penjara seumur hidup, kini jaksa di Jerman kembali menangani kasus serupa. Ada seorang perawat pria yang diduga membunuh banyak pasien. Dilansir dari AFP, Sabtu (31/8/2019), berdasar laporan di media lokal, jaksa penuntut negara di Saarbruecken mengonfirmasi bahwa tersangka, yang diidentifikasi sebagai B, sedang diproses atas lima tuduhan pembunuhan dan dua tuduhan percobaan pembunuhan. Jaksa penuntut mengatakan bahwa B ditangkap pada Juni 2016. Dia ditangkap saat menyamar sebagai dokter dalam upaya untuk mendapatkan akses ke pasien di unit perawatan intensif rumah sakit di Homburg , wilayah dekat perbatasan Prancis. Saat itu, dia bekerja di rumah sakit sebagai perawat hanya selama enam minggu. Namun, dirinya sudah menjadi subjek investigasi internal karena diduga memberikan obat-obatan yang tidak diresepkan. Pria 27 tahun itu sekarang diduga melakukan sejumlah pembunuhan antara Maret 2015...

Abash Terlihat Lelah saat Foto Bareng, Lucinta Luna: Abis 3 Ronde! Dibalas Warganet Gila ya Ini Orang

Kisah asmara  Lucinta Luna  dan  Abash   memang kerap menjadi buah bibir warganet di dunia maya. Seperti potret foto yang baru-baru ini diunggah Lucinta di- feed  Instagramnya. Dari foto tersebut diketahui Lucinta Luna dan pacarnya Abash sedang menikmati jamuan di sebuah restoran mewah. Tak sendiri, mereka juga tampak ditemani salah satu sahabatnya. Sayangnya, banyak warganet justru gagal fokus dengan ekspresi yang ditampilkan Abash. Ini lantaran, kekasih Lucinta Luna terlihat sangat lelah. Seolah menjawab penasaran warganet, Lucinta Luna pun langsung memberikan penjelasan. "Quality time @pranataputri_pranas. Sayangku @a13ash mukanya kelelahan yaa abis 3 ronde,"  ungkap Lucinta Luna. Pengakuan penyanyi lagu  Jom Jom Manjalita  itu tentu langsung diserbu komentar warganet. Selain itu, tak sedikit warganet yang justru tambah penasaran atas ungkapan Lucinta Luna. "Wedang ronde kali ah," ...

Yuk di Simak 5 Fakta Unik Mobil Dari yang Ada 30Ribu Bagian Mobil Hingga Kapan Pertama Kali Tabrakan Mobli Terjadi

Pengetahuan soal  mobil  tidak melulu berkaitan dengan teknis. Hal-hal menarik seperti  fakta unik , malah sering jadi bahasan menarik. Seperti 5 Fakta unik tentang mobil, yang bikin kamut terlihat cerdas ini. 1. Parkir Mobil Seperti dilansir  CarBuzz , 95 persen kehidupan mobil adalah di tempat parkir, lho. Meskipun kita sering terjebak di tengah kemacetan, mobil lebih banyak menghabiskan waktunya dengan terparkir. 2. Penemu Cruise Control Ternyata Tunanetra Faktanya, penemu fitur cruise control yang jamak ditemui di mobil-mobil keluaran terbaru, adalah seorang tunanetra bernama Ralph Teetor. Pria asal Amerika Serikat itu mengalami tunanetra sejak usia 5 tahun. Penemuan Ralph bermula ketika ia sedang bepergian bersama pengacara pribadinya. Lulusan teknik mesin di University of Pennsylvania ini merasa terganggu ketika mobil berjalan dalam kecepatan yang tidak stabil, dan dari situlah ia menciptakan perangkat kontrol kecepatan yang ktia kenal dengan ...