Langsung ke konten utama

Dian Sastro "Bangga jadi Indonesia"

Sesama perempuan saling menjatuhkan terlanjur jadi kebiasaan. Sangat mudah menemukan komentar-komentar negatif yang menjatuhkan mental perempuan datang dari sesama perempuan, khususnya di dunia maya. Gara-gara itu, Dian Sastro mengajak para perempuan mengubah cara pikir.

Perempuan yang kini terjun jadi produser film Guru-Guru Gokil itu menganggap tantangan yang dihadapi para perempuan modern saat ini tak bisa dihadapi tanpa kolaborasi sesama perempuan.

"Walau memang secara tidak sadar kita tuh kayak ada insting menjatuhkan yang lain. Kesannya, kita baru maju kalau kita jatuhin yang lain," kata Dian Sasro dalam jumpa pers di IDEAFest 2019 di Jakarta, Sabtu, 5 Oktober 2019.

Dengan saling bekerja sama, Dian menjelaskan, kesempatan sukses bisa diraih tidak hanya oleh satu-dua orang saja. "Kita justru bisa maju kalau bisa mengangkat yang lain," ucapnya.

Di sisi lain, menurut alumni Filsafat Universitas Indonesia tersebut, banyak pekerjaan rumah yang belum terselesaikan saat ini, seperti kelaparan, kemiskinan, pendidikan, dan lingkungan hidup. Semua masalah itu dihadapi seluruh manusia.

Maka itu, bila hanya mengandalkan kaum lelaki, masalah tersebut jadi terlalu kompleks. Perempuan juga dituntut berperan untuk menyelesaikan masalah bersama-sama.

"Seluruh manusia, baik laki-laki maupun perempuan, harus berkolaborasi untuk menyelesaikan masalah itu. Perempuan harus terbiasa berkolaborasi dan saling bekerja sama," ujarnya.

Pemikiran itu tak lepas dari sikapnya untuk terus belajar. Dian berpendapat, perjalanan karier yang panjang tidak akan membawa kemajuan, bila tidak mau membuka diri untuk belajar dari berbagai pihak, bahkan orang yang baru merintis karier sekalipun.

Jejaring pertemanan, sambungnya, harus dibuka seluas-luasnya. Sikap merasa jadi pribadi eksklusif justru akan jadi bumerang bagi kemajuan diri sendiri.

"Aku kolaborasi nggak mau ngebatasin dengan orang-orang yang senior saja. Toh berkolaborasi dengan junior pun, mereka perkembangannya bisa lebih canggih daripada kita," tutur Dian Sastro.

Hasil gambar untuk dian sastro

Belajar Jadi Indonesia

Selain membahas soal kolaborasi, Dian juga mengangkat pentingnya belajar tentang keindonesiaan. Ia bahkan merasa berada di titik paling bangga sebagai orang Indonesia dalam minggu-minggu terakhir ini.

"Mungkin ini adalah titik paling bangga sebagai orang Indonesia dari sepanjang hidup saya," ujarnya.

Menurut bintang film Ada Apa Dengan Cinta? itu, kebanggaan sebagai orang Indonesia berbanding lurus dengan pengetahuan tentang keindonesiaan yang dimiliki.

"Kalau pengetahuan kita itu kecil, kebanggaan kita juga akan kecil. Kalau pengetahuan kita tentang Indonesia itu besar, kita akan jauh lebih bangga," ujarnya.

Namun, ia menyadari adanya ketimpangan kepedulian terhadap bangsa di tengah anak-anak muda. Untuk itu, Dian bertekad untuk bisa memproduksi karya yang bisa menginspirasi anak-anak muda agar lebih peduli soal Indonesia.

"Saya tahu segregasi antara yang peduli dan nggak peduli itu jauh banget. Tapi, saya nggak kecil hati karena adanya social media dan film sebagai poros tengah," katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagi, Perawat di Jerman Diduga Terlibat Pembunuhan Berantai Pasien

Setelah Niels Hoegel (41), mantan perawat di Jerman yang membunuh 85 pasiennya divonis penjara seumur hidup, kini jaksa di Jerman kembali menangani kasus serupa. Ada seorang perawat pria yang diduga membunuh banyak pasien. Dilansir dari AFP, Sabtu (31/8/2019), berdasar laporan di media lokal, jaksa penuntut negara di Saarbruecken mengonfirmasi bahwa tersangka, yang diidentifikasi sebagai B, sedang diproses atas lima tuduhan pembunuhan dan dua tuduhan percobaan pembunuhan. Jaksa penuntut mengatakan bahwa B ditangkap pada Juni 2016. Dia ditangkap saat menyamar sebagai dokter dalam upaya untuk mendapatkan akses ke pasien di unit perawatan intensif rumah sakit di Homburg , wilayah dekat perbatasan Prancis. Saat itu, dia bekerja di rumah sakit sebagai perawat hanya selama enam minggu. Namun, dirinya sudah menjadi subjek investigasi internal karena diduga memberikan obat-obatan yang tidak diresepkan. Pria 27 tahun itu sekarang diduga melakukan sejumlah pembunuhan antara Maret 2015...

Abash Terlihat Lelah saat Foto Bareng, Lucinta Luna: Abis 3 Ronde! Dibalas Warganet Gila ya Ini Orang

Kisah asmara  Lucinta Luna  dan  Abash   memang kerap menjadi buah bibir warganet di dunia maya. Seperti potret foto yang baru-baru ini diunggah Lucinta di- feed  Instagramnya. Dari foto tersebut diketahui Lucinta Luna dan pacarnya Abash sedang menikmati jamuan di sebuah restoran mewah. Tak sendiri, mereka juga tampak ditemani salah satu sahabatnya. Sayangnya, banyak warganet justru gagal fokus dengan ekspresi yang ditampilkan Abash. Ini lantaran, kekasih Lucinta Luna terlihat sangat lelah. Seolah menjawab penasaran warganet, Lucinta Luna pun langsung memberikan penjelasan. "Quality time @pranataputri_pranas. Sayangku @a13ash mukanya kelelahan yaa abis 3 ronde,"  ungkap Lucinta Luna. Pengakuan penyanyi lagu  Jom Jom Manjalita  itu tentu langsung diserbu komentar warganet. Selain itu, tak sedikit warganet yang justru tambah penasaran atas ungkapan Lucinta Luna. "Wedang ronde kali ah," ...

Yuk di Simak 5 Fakta Unik Mobil Dari yang Ada 30Ribu Bagian Mobil Hingga Kapan Pertama Kali Tabrakan Mobli Terjadi

Pengetahuan soal  mobil  tidak melulu berkaitan dengan teknis. Hal-hal menarik seperti  fakta unik , malah sering jadi bahasan menarik. Seperti 5 Fakta unik tentang mobil, yang bikin kamut terlihat cerdas ini. 1. Parkir Mobil Seperti dilansir  CarBuzz , 95 persen kehidupan mobil adalah di tempat parkir, lho. Meskipun kita sering terjebak di tengah kemacetan, mobil lebih banyak menghabiskan waktunya dengan terparkir. 2. Penemu Cruise Control Ternyata Tunanetra Faktanya, penemu fitur cruise control yang jamak ditemui di mobil-mobil keluaran terbaru, adalah seorang tunanetra bernama Ralph Teetor. Pria asal Amerika Serikat itu mengalami tunanetra sejak usia 5 tahun. Penemuan Ralph bermula ketika ia sedang bepergian bersama pengacara pribadinya. Lulusan teknik mesin di University of Pennsylvania ini merasa terganggu ketika mobil berjalan dalam kecepatan yang tidak stabil, dan dari situlah ia menciptakan perangkat kontrol kecepatan yang ktia kenal dengan ...